Selasa, 08 November 2016

Nasiku bukan nasi biasa!!


Halow semua.. Bulan Oktober kemarin ntah kenapa ga ada waktu buat nulis sama sekali. Minggu pertama oktober, saya dan keluarga mudik ke karanganyar, trus minggu kedua senna opname di RS Condong Catur, senna sakit hampir 10 hari. Minggu ketiga akhirnya refreshing ke musium sandi di daerah kota baru karena dirumah atmosfirnya udah ga enak banget, hal sepele sudah bisa bikin saya dan ayahuda cekcok, senna pun bawaannya sering rewel. Yah, mungkin itu gejala kurang piknik.. Hahaha.. Emang klo lagi capek fisik dan mental bikin tensi cepet naik.. :p 

Ok! back to the topic.. Kali ini saya akan share kebiasaan baru dirumah yaitu tentang kebiasaan makan nasi.
Pernah denger atau mengalami percakapan seperti ini g?

Si A: Aku seharian belum makan nie..

Si B: Loh, bukannya tadi kamu udah makan mi goreng, ubi rebus, roti bakar dan gado-gado y?
Si A: Iy, aku klo blum makan nasi, berati aku belum makan..
Si B: APAA!!! #NelenGerobakAngkringan


Pasti udah pernah donk ya denger percakapan ini atau jangan-jangan kamu malah si A yang ngerasa belum makan klo belum makan nasi?

Yap! Nasi! Bulir putih,empuk, dan mengenyangkan itu digemari oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Kebiasaan mengkonsumsi nasi membuat pemikiraan sebagian besar orang bahwa makan sebenernya yaitu makan dengan nasi, jika belum makan nasi berarti belum makan.

Sejak senna mulai mpasi, saya dan ayahuda membiasakan metode MPASI dengan metode BLW atau Baby Led Weaning. Saat umur senna 6,5 bulan ia sudah lancar mengunyah makanan walau giginya masih 2 buah. Menu makan senna sudah seperti menu dewasa dengan nasi dan lauk. Senna senang sekali dengan nasi. Kadang ia hanya menghabiskan nasinya saja, lauk dan sayur sering disisakan.
Karena sudah mulai khawatir dengan kebiasaan senna karena nasi putih itu salah satu makanan yang minim gizi. Jika diganti dengan nasi merah atau hitam, selain rasanya beda juga harganya lumayan mihil. Perbandingan loh ya, beras putih 1 kg kualitas standar Rp.10.000, beras merah Rp. 13.000, dan beras hitam Rp. 25.000. Lak ya jadi tekor klo tiap hari makan beras merah/ hitam.

Biji-bijian yang di pakai

Awal bulan September, saat baca buku The Miracle Of Enzym karangan mbah Hiromi Sinya ternyata makanan pokok beliau adalah nasi. Ya-- namanya juga sama-sama orang asia. Kebiasaan makan mbah hiromi yaitu setelah olah raga pagi ia minum air 2-3 gelas, 20 menit setelahnya ia mengkonsumsi buah segar yang kaya enzim, lalu sarapan 30-40 menit kemudian. Menu yang ia santap untuk sarapan adalah beras coklat yang dicampur 5-7 jenis biji-bijian, makanan pendamping, ia menyediakan sayur kukus, natto(kacang kedelai fermentasi), non (rumput laut kering) dan sedikit rumput laut wakame olahan.(1) Siang dan Malam hari, mbah hiromi menyantap makanan yang tidak jauh beda dengan makan pagi baik urutan maupun jenis beras yang dikonsumsi.

Karena kebiasaan senna cuma makan nasi aja akhirnya saya mengadaptasi kebiasaan mbah hiromi yang mencampur nasinya dengan berbagai biji-bijian. Untuk jenis beras yang banyak digunakan masih beras putih kemudian ditambah beras/biji-bijian berukuran besar jenis lain masing-masing 10% . Contoh perbandingan : beras putih 1kg + beras merah 100gr + beras hitam 100gr + jagung 100gr + kacang hijau 100gr. Kemudian saya campur langsung dalam wadah beras. Untuk jenis biji-bijiannya saya menyesuaikan aja yang mudah didapat jadi ga saklek harus ada semua.

Sedangkan ketika akan dimasak,saya tambahkan dengan biji-bijian kecil seperti wijen, selasih, milet, otek, biji sawi, biji kenari,biji lobak dan niger. Biji-bijian kecil seperti milet, otek, biji sawi, biji kenari biasanya saya beli di tempat pakan burung. hehehe.. biasanya pada kaget klo tau itu pakan burung saya konsumsi padahal mereka sendiri tau klo makanan kenari itu tinggi protein tapi mereka malah ngasih ke burung peliharaan mereka.
Dalam sekali masak nasi,yaitu 2 cup campuran beras, saya akan menambahkan dengan 1 sdt wijen, 1sdt selasih dan 1 sdt makanan kenari. Untuk biji-bijian yang kecil saya memasukannya terakhir ketika beras sudah dicuci karena biji-bijian kecil biasanya akan mengambang ketika dicuci sehingga jika tidak dipisah akan tercampur dengan kotoran beras dan bijian besar yang mengambang lainnya dan mudah terbuang. 
Hasil Nasi
Setelah semua dicuci tinggal tambah air dan biarkan rice cooker menyelesaikan pekerjaannnya memasak nasi. Hasilnya warna nasi akan mengikuti warna yang dominan, yaitu ungu yang berasal dari percampuran beras hitam, merah dan putih. Tekstur beras putih yang paling lunak, lalu beras merah kemudian beras hitam. Biji kenari dan millet/jewawut pada bangian tengah akan lunak namun kulit luar tetap keras. Yaa sama lah kayak masak bekatul. Wijen dan selasih akan tetap sama bentuk dan teksturnya. Sedangkan biji lobak dan biji sawi akan hancur merata. Rasa dari nasi menurut saya sih biasa aja, ga jauh beda dengan rasa nasi putih tapi dengan kandungan gizi yang lebih banyak dari nasi putih tentunya. 

Nah, sekarang bagaimana dengan nasimu? Sudah makan nasi hari ini?


Nb:
Beberapa kandungan gizi yang terdapat pada biji-bijian: 
Wijen :  lemak nabati, Protein, Serat
Biji kenari : Protein dengan proporsi prolamin & glutelin,Lemak dan Serat.
Millet: Potasium, karbohidrat, Serat, Protein, Zat Besi, Vitamin B6, Magnesium
Selasih : Serat, Vitamin A, Vitamin K, Kalsium, Asam Folat, Zat besi, Magnesium, Mangan
Kandungan gizi biji-bijian yang lain bisa di search di www.nutritiondata.self.com

Sumber :
Buku
The Miracle of Enzym, Hiromi Sinya,Md,2014 hal.208-209
Sehat dari Hidangan Kacang-dan Biji-Bijian, Prof. Dr.Ir. Made Astawan,Ms. 2009. hal.52
Website
https://id.wikipedia.org/wiki/Wijen
http://www.kenarian.com/canary-seed/
https://en.wikipedia.org/wiki/Millet

2 komentar:

  1. Mba, itu kacang hijaunya langsung dimasak gitu matang kah? Soalnya saya biasa klo masak kacang hijau direndam dulu. Mohon info ya mba

    BalasHapus
  2. Mateng mba.. klo dirasa teksturnya pas, ga terlalu lembek kayak bikin bubur.

    BalasHapus